Kantung Semar.
Burung Kucica Kampung (Murai).
Dapat kita jumpai di Taman Nasional dan diperkampungan biasa. Untuk lebih jelas melihat burung ini kita dapat menggunakan teropong. Burung ini pun mempunyai nama latin yaitu Copsychus Soularis. Burung ini pun hidup secara bebas. Burung ini berwarna coklat pada bagian mahkota,hitm putih pada bagian sayap dan putih pada bagian dada.
Pinus Kerinci.
Danau Kaca.
Danau ini terletak pada desa Lempur. Danau ini memiliki keunikan yaitu airnya berbentuk kaca dan dapat pula kita nikmati pesona ikan yang berada pada permukaan serta pada dasar Danau Kaca ini secara langsung. Ikan yang terdapat didalam Danau ini bernama ikan semah kayu dan dapat terlihat dengan jelas pada kedalaman sekitar ± 3 meter.
Gunung Kerinci
Di Kabupaten Kerinci, selain terdapat Gunung Kerinci yang terkenal sebagai gunung tertinggi di Sumatra, terdapat juga gugusan gunung. Salah satunya adalah Gunung Tujuh. Di gunung tersebut tersimpan pesona keindahan alam berupa danau di atas gunung.Danau gunung tujuh berada di ketinggian 1950 meter diatas permukaan laut (m dpl). Angka 1950 mdpl menjadikan danau ini sebagai danau air tawar tertinggi di Asia Tenggara. Danau gunung tujuh dikelilingi oleh tujuh buah gunung, yaitu Gunung Hulu Tebo (2.525 m dpl), Gunung Hulu Sangir (2.330 m dpl), Gunung Madura Besi (2.418 m dpl), Gunung Lumut (2.350 m dpl), Gunung Selasih (2.230 m dpl), Gunung Jar Panggang (2.469 m dpl) dan Gunung Tujuh (2.735 m dpl). Danau air tawar ini terbentuk akibat letusan Gunung Tujuh yang membentuk kawah. Kawah tersebut menjadi penampung air hujan yang lama kelamaan menjadi danau
ialah nama yang diberikan kepada seekor binatang (manusia?) yang sudah dilihat banyak orang selama ratusan tahun yang kerap muncul di sekitar Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera. Walaupun tak sedikit orang yang pernah melihatnya, keberadaan orang pendek hingga sekarang masih merupakan teka-teki. Tidak ada seorangpun yang tahu, sebenarnya makhluk jenis apakah yang sering disebut sebagai orang pendek itu. Tidak pernah ada laporan yang mengabarkan bahwa seseorang pernah menangkap atau bahkan menemukan jasad makhluk ini, namun hal itu berbanding terbalik dengan banyaknya laporan dari beberapa orang yang mengatakan pernah melihat makhluk tersebut. Sekedar informasi, Orang pendek ini masuk kedalam salah satu studi Cryptozoolgy, begitulah yang saya dapatkan dari beberapa sumber. Ekspediasi pencarian Orang Pendek sudah beberapa kali di lakukan di Kawasan Kerinci, Salah satunya adalah ekspedisi yang didanai oleh National Geographic Society. National Geographic sangat tertarik mengenai legenda Orang Pendek di Sumatera, beberapa peneliti telah mereka kirimkan kesana untuk melakukan penelitian mengenai makhluk tersebut.
terletak di desa Kersik Tuo Kecamatan Perwakilan Kayu Aro, merupakan hutan rawa air tawar dataran tinggi dengan karakteristik tutupan vegetasi yang didominasi oleh rumput Leersia Hexandra dan Eugenia Spicate.Rawa ini pada mulanya adalah sebuah danau, akibat sedimentasi aliran sungai di sekitarnya yang berasal dari gugusan Gunung Kerinci, Gunung Tujuh, Gunung Sangkar dan sekitarnya yang menyebabkan semakin lama semakin dangkal. Sekarang rawa ini banyak di tutupi oleh rumput bento dan menjadi hutan rawa, sehingga dikenal dengan nama Rawa Bento, objek wisata hutan rawa ini berada dekat dengan Goa Kasah di gugusan Gunung Sangkar, salah satu objek wisata lain yang juga sering di kunjungi pecinta alam terutama peminat goa. Pada daerah hutan rawa pegunungan ini dapat ditemukan beberapa jenis burung antara lain burung jernih, burung layang-layang dan putih, kuntul kerbau, bebek liar dan beberapa jenis ikan,Rawa ini merupakan lahan basah pada ketinggian 1.375 m dpl dengan luas sekitar 1.000 ha yang terdiri dari hutan rawa dengan tanaman kerdil, beberapa rawa gambut sempit dan danau-danau kecil. Hutan rawa ini terdiri dari pohon-pohon dengan ketinggian 5-6 m dengan diameter yang bervariasi antara 2-6 cm.
Danau yang memiliki luas ± 2 hektar ini terletak di lereng gunung Kerinci dan merupakan danau vulkanik yang menawan.
Kondisi alam pegunungan yang masih asli dan merupakan salah satu objek wisata yang mempunyai daya tarik khusus untuk dikunjungi.
Danau yang indah ini merupakan tempat minum berbagai jenis satwa dan tempat berkumpulnya belibis.
Danau Belibis dapat dicapai melalui desa Gunung Labu atau Desa Kebun Baru. Jarak dari Kota Sungai penuh ± 52 km.
berada di Desa Air Panas Baru Kecamatan Air Hangat,kira-kira 11 Km dari Kota Sungai Penuh,ibukota kab Kerinci. dengan luas permukaan ± 15 m2 membentuk sebuah kolam kecil yang selalu mengepulkan asap. Air Panas yang keluar dari perut bumi merupakan hasil kegiatan vulkanik, ika wisatawan berkunjung ke obyek wisata air panas Semurup ini,wisatawan dapat melakukan beberapa kegiatan diantaranya, merebus telor atau pisang dengan air panas yang mendidih dengan cara memasukkan telur atau pisang tersebut kedalam jaring dan di celupkan ke dalam air yang mendidih tersebut tetapi harus hati-hati jangan sampai kecebur,bisa fatal akibatnya. Disamping itu, ada juga fasilitas kamar mandi yang di gunakan untuk berendam,guna penyembuhan beberapa penyakit,seperti penyakit kulit dan remautik ( Health Tourism ). Tidak jauh dari obyek utama terdapat pula sumber air panas yang unik yang juga ramai dikunjungi oleh wisatawanNah berkunjunglah ke Air Panas Semurup.
DANAU Kerinci meliputi area seluas 4.200 ha. This lake is sorrounded by mountains and hills. danau ini berada di sekitar lokasi gunung-gunung dan bukit-bukit We can see the lake from several point of view in the central Kerinci such as Pesanggrahan where we can see the lake from above,Tanjung Hatta, Seleman Village in which we can see Laheik House (traditional house of Kerinci) and Pulau Tengah Village where we can see Dolmen Batu Raja and Mesjid Keramat Pulau Tengah. Kita bisa melihat danau dari beberapa titik pandang di pusat Kerinci seperti Pesanggrahan dimana kita bisa melihat danau dari atas, Tanjung Hatta, Desa Seleman di mana kita bisa melihat Laheik House (rumah adat Kerinci) dan Desa Pulau Tengah di mana kita dapat melihat Dolmen Raja Batu dan Mesjid Pulau keramat Tengah.
Waterfall Tours Telun Berasap very beautiful when we were near these attractions, we can enjoy the beautiful water like smoke that could menyejukan caution when near him.
Telun Berasap Waterfall is a natural tourism objects in Kerinci regency, Jambi Province. Waterfalls are sourced from rivers that disgorge the Seven Mountain Lake which flows through a steep cliff with a height of about 50 m. People call Waterfall Jambi Telun Berasap because of the large flow of water coming down that caused the "fog of water" around it. Behind the Waterfall Telun Berasap, there is a cave. Local communities did not dare enter the cave because the terrain is so difficult to pass. Waterfalls are very heavy with a steep cliff, causing cave was not visited by the public and tourists visiting the tourist attraction Telun Berasap Waterfall.
Barasap Telun waterfall presents a beautiful sight, with a heavy flow of water to form a gentle spray just like a white smoke or fog also known as water. Droplets of water vapor formed from the mist beautiful color when illuminated by reflected sunlight shining light colored
Bathroom Dance Park
Unknown choreographer, and reorganized by Baharuddin BY 1979. The dance portrays a sense of gratitude when carrying children turu bath, hosted by dancer daughter
Rangguk dance.
Creator is not known, arranged by Iskandar Zakaria ualang year 1977. This dance describes to welcome the guests who came to visit and performed by dancer daughter.
Sift Rangguk dance.
The creator of this dance is not known, and then rearranged by Don Alwizar. This dance describes the joy after harvest and danced by the dancer daughter.
The Serangkuh Dayung dance ~ that came from this Jambi city really was good in saw, in fact this dance was often staged by the students in the site of the art stage,, we ought to be proud because the Jambi province was rich in the dance dance, so we were very grateful would the style of the available culture in the Jambi province even Indonesia.. huh extraordinary not
The Serangkuh dance these oars his creator was known but organised repeated by Aini Rozak during 1990. This dance depicted about the feeling that a direction in the same direction, Togetherness in everything, and was danced only by the daughter's dancer. The meaning from this dance was enough in not,, from our culture there we in demanded to could interpret in the aspect of the association, we must be able to depict the feeling that had a purpose for togetherness, come on Putra our Indonesian daughter must unite to build this country,, together same.. hehehe, how come ngelantur,,
That was clear,, we must continue to maintain culture kita,,,se escorted the development of the so sophisticated time,,,
